Profil Klub
Stadion Harapan Bangsa,Aceh Besar Kapasitas : 40.000 Penonton |
Sejarah
Aceh United adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Banda Aceh. Klub yang didirikan pada 2010 ini bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Saat ini klub dilatih oleh Lionel Charbonnier, dan bermarkas di Stadion Harapan Bangsa. Motto klub ini adalah Ka Troem Laju.
Persebakbolaan di Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United. Banda Aceh memiliki potensi besar, karena di sana tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif.
Klub kebanggaan masyarakat Aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para suporter.
Persebakbolaan di Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United. Banda Aceh memiliki potensi besar, karena di sana tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif.
Klub kebanggaan masyarakat Aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para suporter.
Data Klub
Nama Lengkap Julukan Julukan Suporter Badan Hukum Didirikan Arti Logo | : Aceh United FC : Laskar Kutaraja : Rambo (Rakan Aceh Maniak Bola) : : 2010 : |
Manajemen Klub
Presiden Direktur CEO Direktur Umum GM Operasional Manager Tim Wakil Manager Pelatih Kepala Asisten Pelatih | : Muhammad Zaini Yusuf : Ari WIbowo : Amri Ibni : Nyak Rani : M. Halim Mufid : Syahbuddin Ibrahim : Lionel Charbonnier : 1. Ebang Portfait 2. Samuel Garcia |
Daftar Pemain
Penjaga Gawang: Rully Yasin (39), Herman Batak (58), Rio Suhada Lubis (23).
Pemain Belakang: Tapip Hidayat (15), Syafruddin (27), Pierre Njanka (Kamerun-24), Saddam (5), Park Dae Sik (20), Kurniawan (6), Landry (30), Riko Suprianto (69).
Pemain Tengah: Efendi Ibrahim (18) , Wahyu AW (14), Junarto (22), Alvin Tehau (26, Tahiti), Yosi Permana (13), Abdurrahman Sangaji (7), Zamroni (11), Diva Ardiansyah (16), Alain Nkong (21), Alamsyah (25).
Pemain Depan: Musmuliadi Abdullah (8), Irwandi Ahmadi (9), Yum Dong Jin (10, Korea Selatan), Andika Yudhistira (12).
Profil Pelatih
Lionel Charbonnier beralih profesi menjadi pelatih usai gantung sepatu sebagai pemain klub Lausanne Sports, Perancis, pada 2002. Memulai kiprahnya sebagai pelatih di klub Stade Poitevin (2002-2004), lantas membesut FC Sens (2005-2007), dan kemudian Tahiti U-20 (2007-2009), sebelum Aceh United (2010-sekarang).
Saat menjadi Direktur Teknik Federasi Sepakbola Tahiti, ia berhasil mengantar tim nasional U-20 negara di Kepulauan Karibia itu maju ke final Piala Dunia U-20 pada 2009.
Kini publik Indonesia akan makin kerap menyaksikan langsung kehandalan pria berambut acak-acakan ini. Sebab, sejak Januari lalu Lionel Charbonnier menjadi pelatih klub Liga Primer Indonesia (LPI) yang bermarkas di ujung paling barat nusantara, Aceh United.
Lionel adalah sosok pelatih yang pernah menjadi anggota skuad Perancis saat menjadi juara Piala Dunia 1998, bersama sang legenda hidup Zinedine Zidane. Meski statusnya hanya sebagai kiper ketiga tim nasional Prancis. Kiper utama Perancis pada Piala Dunia 1998 itu adalah Fabian Barthez.
Kini publik Indonesia akan makin kerap menyaksikan langsung kehandalan pria berambut acak-acakan ini. Sebab, sejak Januari lalu Lionel Charbonnier menjadi pelatih klub Liga Primer Indonesia (LPI) yang bermarkas di ujung paling barat nusantara, Aceh United.
Lionel adalah sosok pelatih yang pernah menjadi anggota skuad Perancis saat menjadi juara Piala Dunia 1998, bersama sang legenda hidup Zinedine Zidane. Meski statusnya hanya sebagai kiper ketiga tim nasional Prancis. Kiper utama Perancis pada Piala Dunia 1998 itu adalah Fabian Barthez.
Profil Pemain Bintang
Pierre Njanka Beyaka
Pierre Njanka Beyaka lahir di Douala, Kamerun, 15 Maret 1975. Pemain berusia 36 tahun ini sebelumnya bermain untuk Arema Indonesia, dan berhasil membawa klub kota Malang itu menjadi juara Liga Super Indonesia 2009/2010.
Sebelumnya, ia bermain untuk Persija, Jakarta, pada musim kompetisi 2008-2009.
Njanka adalah salah satu anggota dari timnas Kamerun yang bermain di Piala Dunia 1998 dan 2002, juga di Piala Afrika 2004. Dia telah memperkuat timnas Kamerun sebanyak 47 kali, dan mencetak 2 gol.
Karena kesenioran dan keprofesionalannya, Njanka oleh pemain Arema dipanggil dengan panggilan Papa (Ayah). Ia sepupu dari pemain Persema Malang, Seme Patrick. Njnaka biasa menempati posisi sebagai pemain bertahan. Kini, Njanka menyandang gelar Kapten di klub barunya, Aceh United. *
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.